Aki merupakan komponen yang berperan untuk mendistribusikan listrik ke berbagai komponen. Ketika komponen ini mengalami masalah, maka perjalanan Anda saat berkeliling Surabaya pasti akan terganggu. Itulah sebabnya, ketika Anda berencana mengajukan kredit mobil bekas di Surabaya pastikan untuk bertanya pada pemilik mobil, kapan terakhir kali mengganti aki. Agar Anda bisa memperkirakan apakah harus segera membeli aki yang baru ataukah bisa menundanya.
Jika ternyata pemilik mobil sudah lama menggantinya dan Anda harus segera membeli baru karena usia pakainya sudah hampir habis, ada baiknya Anda mengetahui berbagai jenis aki terlebih dahulu. Jadi Anda bisa menentukan mana yang paling tepat untuk mobil Anda :
Di Indonesia sendiri, aki basah dan kering masih jadi pilihan yang paling populer. Namun keputusan memilih aki mana yang paling sesuai untuk Anda tentunya ada di tangan Anda sendiri. Jadi, di antara kelima aki di atas, mana yang Anda pilih?
Jika ternyata pemilik mobil sudah lama menggantinya dan Anda harus segera membeli baru karena usia pakainya sudah hampir habis, ada baiknya Anda mengetahui berbagai jenis aki terlebih dahulu. Jadi Anda bisa menentukan mana yang paling tepat untuk mobil Anda :
1. Aki kering.
Walaupun namanya “kering”, bukan berarti jenis aki ini tidak memiliki cairan. Sebab, aki kering juga menampung cairan elektrolit. Adapun komponen ini disebut aki kering karena cairan elektrolit di dalamnya mengandung timah kalsium yang membuat cairannya tidak cepat menguap.
Di samping itu, aki kering juga tidak perlu diisi ulang karena sudah ditentukan oleh pabrik produsennya. Dengan begitu, perawatannya juga jauh lebih mudah, kan?
2. Aki basah.
Setelah aki kering, ada juga aki basah. Penyebutan aki basah disebabkan oleh tampungan cairan elektrolitnya yang mengandung timah antimony. Meskipun kandungan ini membuat cairan elektrolit bekerja lebih efektif, hal ini membuat cairan aki lebih cepat menguap.
Apabila mobil Anda masih menggunakan aki basah, Anda perlu mengisi ulang air aki secara rutin. Di samping itu, Anda juga wajib mengecek air aki untuk mencegah aki soak karena jumlah air yang sudah terlalu minim atau bahkan sampai habis.
3. Aki kalsium.
Sesuai dengan namanya, aki kalsium mengandung bahan yang terbuat dari kalsium. Apabila dibandingkan dengan aki kering, aki kalsium jauh lebih irit karena tingkat penguapannya yang lebih rendah.
Di samping itu, daya tahan baterai aki kalsium juga jauh lebih efektif dalam mendistribusikan listrik ke berbagai komponen kelistrikan kendaraan. Hanya saja, harganya jauh lebih mahal dan sulit ditemukan di Indonesia.
4. Aki hybrid.
Perpaduan dari ketiga jenis aki di atas – basah, kering, dan kalsium – menghasilkan aki hybrid. Jadi, aki hybrid memiliki karakteristik dari ketiga jenis aki tersebut. Sebagai contoh, aki hybrid punya tingkat penguapan yang sangat minim dengan perawatan yang sangat mudah.
Hanya saja, cairan elektrolit di dalam aki hybrid bersifat korosif sehingga bisa merusak komponen mesin mobil. Oleh karena itu, jenis aki ini sangat jarang ditemukan, termasuk di Indonesia.
5. Aki gel.
Nah, beda dari jenis-jenis aki di atas yang masih menggunakan cairan elektrolit, aki gel justru menampung gel, sesuai dengan namanya. Oleh karena itu, aki gel cenderung jauh lebih aman bagi mesin dan kendaraan.
Perawatannya juga sangat mudah dan simpel, serta dengan umur pakai yang sangat panjang. Ditambah lagi, aki gel juga lebih aman dibandingkan aki pada umumnya yang masih menggunakan cairan elektrolit.
Walaupun namanya “kering”, bukan berarti jenis aki ini tidak memiliki cairan. Sebab, aki kering juga menampung cairan elektrolit. Adapun komponen ini disebut aki kering karena cairan elektrolit di dalamnya mengandung timah kalsium yang membuat cairannya tidak cepat menguap.
Di samping itu, aki kering juga tidak perlu diisi ulang karena sudah ditentukan oleh pabrik produsennya. Dengan begitu, perawatannya juga jauh lebih mudah, kan?
2. Aki basah.
Setelah aki kering, ada juga aki basah. Penyebutan aki basah disebabkan oleh tampungan cairan elektrolitnya yang mengandung timah antimony. Meskipun kandungan ini membuat cairan elektrolit bekerja lebih efektif, hal ini membuat cairan aki lebih cepat menguap.
Apabila mobil Anda masih menggunakan aki basah, Anda perlu mengisi ulang air aki secara rutin. Di samping itu, Anda juga wajib mengecek air aki untuk mencegah aki soak karena jumlah air yang sudah terlalu minim atau bahkan sampai habis.
3. Aki kalsium.
Sesuai dengan namanya, aki kalsium mengandung bahan yang terbuat dari kalsium. Apabila dibandingkan dengan aki kering, aki kalsium jauh lebih irit karena tingkat penguapannya yang lebih rendah.
Di samping itu, daya tahan baterai aki kalsium juga jauh lebih efektif dalam mendistribusikan listrik ke berbagai komponen kelistrikan kendaraan. Hanya saja, harganya jauh lebih mahal dan sulit ditemukan di Indonesia.
4. Aki hybrid.
Perpaduan dari ketiga jenis aki di atas – basah, kering, dan kalsium – menghasilkan aki hybrid. Jadi, aki hybrid memiliki karakteristik dari ketiga jenis aki tersebut. Sebagai contoh, aki hybrid punya tingkat penguapan yang sangat minim dengan perawatan yang sangat mudah.
Hanya saja, cairan elektrolit di dalam aki hybrid bersifat korosif sehingga bisa merusak komponen mesin mobil. Oleh karena itu, jenis aki ini sangat jarang ditemukan, termasuk di Indonesia.
5. Aki gel.
Nah, beda dari jenis-jenis aki di atas yang masih menggunakan cairan elektrolit, aki gel justru menampung gel, sesuai dengan namanya. Oleh karena itu, aki gel cenderung jauh lebih aman bagi mesin dan kendaraan.
Perawatannya juga sangat mudah dan simpel, serta dengan umur pakai yang sangat panjang. Ditambah lagi, aki gel juga lebih aman dibandingkan aki pada umumnya yang masih menggunakan cairan elektrolit.
Di Indonesia sendiri, aki basah dan kering masih jadi pilihan yang paling populer. Namun keputusan memilih aki mana yang paling sesuai untuk Anda tentunya ada di tangan Anda sendiri. Jadi, di antara kelima aki di atas, mana yang Anda pilih?
Posting Komentar
Posting Komentar